Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 02:27:14【Sehat】296 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(34)
Sebelumnya: Stafsus: MBG
Selanjutnya: Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
Artikel Terkait
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
- Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak
- BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
- Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
- Iran kecam pelanggaran berulang Israel terhadap gencatan senjata di Gaza
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- Tersedak bisa berbahaya, ini cara pertolongan pertama yang tepat
Resep Populer
Rekomendasi

KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan

Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang

Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar

BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

DPRD Kendari